Kribo yang Hebat


Alkisah, di sebuah desa kecil di negeri antah berantah hiduplah seorang anak bernama Bolo. Keluarganya adalah keluarga transmigran dari sebuah pulau di timur Indonesia. Karena mereka sekarang hidup di pulau di sebelah BArat Indonesia yang sangat berbeda dari segi budaya, cara hidup, dan yang lebih mencolok lagi, dari segi fisik. Bolo mempunyai ciri-ciri rambur kribo, kulit super hitam, perawakan pendek, gendut, dan bibir tebal.

Untuk anak-anak kampung tempat transmigrasi mereka, Bolo merupakan sesosok makhluk aneh. Bahkan di hari pertamanya masuk sekolah dasar, ada seorang anak yang menangis ketakutan selama berhari-hari karena melihat Bolo terduduk di teras kelas mereka.
Haha!!

Bayangkan teman-teman bagaimana anehnya Bolo bagi teman-temannya. Hari berganti hari, Bolo yang semula tidak punya sahabat karena ditakuti, akhirnya berubah. Perubahan Bolo adalah menjadi tidak punya teman karena menjadi bahan ejekan. Suatu perubahan yang kurang berarti. Yah, sekarang bolo menjadi bahan ejekan di kelas, lingkungan, pasar, tempat hiburan, bahkan saat antri Subsidi BBM pun dia selalu diejek. Orang Tuanya tidak bisa berbuat banyak untuk menenangkan hati Bolo.

Sampai suatu hari dia sangat bersedih karena habis dikerjain teman-temannya. Dia lari ke pinggir desa, dimana tidak banyak orang yang lewat. Bolo menangis sejadi-jadinya. batang pohon dicakarinya, daun-daun berguguran dibuatnya, kepalanya dipukulnya sekuat-kuatnya.

"Aaaaaaaaaaaarghhh, kenapa aku dilahirkan jelek begini????? Apa salahku?????
Apaaaaa?????, dia berteriak sekeras-kerasnya.

Tak lama datang segerombolan anak yang ternyata sedang bermain petak umpet dan heran mendengar teriakan Bolo. Anak-anak itu memandangnya sekilas. ntah karena apa anak yang berdiri paling belakang mulai tertawa. dia tertawa semakin keras yang diikuti anak-anak lainnya. Bolo terduduk melihat anak-anak itu tertawa dengan lepasnya. Sejenak dia berfikir, "Anak-anak saja tertawa melihat wujudku yang aneh ini, Semua orang tertawa melihatku. Mereka tertawa, bukan menangis!!!. Mungkin kejelekanku ini memang diciptakan untuk menghadirkan tawa dan rasa senang untuk orang banyak. ya, pasti begitu, aku yakin," ujarnya sambil bangkit dan berlari kembali ke sekolahnya.

Bolo tidak pernah lagi mempermasalahkan orang yang mengejeknya. Dia malah senang karena bisa membuat orang lain yang mungkin mengejeknya karena sedang ada masalah dan akhirnya tertawa setelah mengejeknya. Dia tidak ingin disibukkan lagi dengan kesedihan karena diejek. Malah ejekan itu dia jadikan bumerang tuk dirinya untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa Bolo yang selalu diejek bisa menjadi orang sukses dan tidak ada lagi yang akan merendahkannya.

Dari cerita diatas, kita bisa mengambil hikmah bahwa tidak ada gunanya kita merasa sedih dan menghabiskan waktu dengan bersedih meratapi segala kekurangan kita. Semua manusia pasti punya kelebihan. Tunjukkan dirimu dengan segala kelebihan yang kau miliki, agar kekuranganmu bisa tertutupi atau bahkan hilang sama sekali.

Semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar