Jangan tunggu waktu untuk menjadi Berani!!!


Kata berani menurut bahasa bisa diartikan mempunyai hati yg mantap dan rasa percaya diri yg besar dl menghadapi bahaya, kesulitan, dsb; tidak takut (gentar, kecut).

Kali ini kita tidak bicara soal berani seperti yang ada di foto, berani berkelahi, berani sama hantu, berani nyontek, berani melawan orang tua, wa aalihi wa ashhabihi ajma'in.. Bukan! Berani yang saya maksud adalah berani memilih tantangan hidup daripada hidup yang terjamin.
Zaman sekarang yang sering disebut orang zaman modern, adalah zaman ketakutan menurut saya. Zaman dimana hampir semua orang lebih memilih untuk hidup dengan jaminan daripada tantangan. lihat saja, dimana-mana orang mencari kerja. Ya, M E N C A R I K E R J A.
Kebanyakan orang lebih memilih bekerja kepada orang lain dengan jaminan mendapat gaji yang sudah ditetapkan. Mereka lebih memilih menjadi pesuruh orang lain dan dijamin mendapat bayaran sekian rupiah daripada mengasah kreatifitasnya, keberaniannya untuk menjadi bos, minimal menjadi bos untuk diri sendiri. Bukankah itu yang dinamakan TAKUT? Takut tidak mendapat uang, takut tidak makan, takut tidak bisa hidup layak, dsb.
Ok, kembali ke inti persoalan, ( serius amat. Hehe)
Tulisan ini terinspirasi dari percakapan singkat saya dengan seorang penjual es krim keliling. Kebetulan siang itu hari sangat panas sekali. Kemudian lewatlah seorang bapak penjual es krim keliling. Sangking panasnya hari, membuat penjual es krim itu terlihat seperti peri berkilauan yang datang untuk menyelamatkanku dari rasa dahaga.
'Es krim.....", aku berteriak memanggil Sang penyelamat.
" Es Krimnya pak. Dua ya"
" Sebentar ya dek," jawab bapak tersebut dengan ramah. Dari logatnya, Terlihat sekali kalau bapak tersebut orang jawa.
" Panas sekali siang ini ya pak?" tanyaku disela kesibukannya mengolah es.
" Ya dek, tapi walaupun begitu menjadi kebahagiaan buat saya. Soalnya dagangan saya laris, ni tinggal sedikit lagi," jawabnya sambil tersenyum.
" Wah, iya juga ya. Selamat ya pak. Oh ya, ngomong-ngomong, dah lama jualan es krim pak?"
" Hmm, kalo ga salah sudah 13 tahun-an la dek. Atau mungkin lebih. Ga ingat dek," jawabnya sambil terus membuat es krim.

Aku memang paling senang mewawancarai para pedagang, baik pedagang kecil atau yang sudah jadi bos besar ketika aku berbelanja di tempat mereka.

" Ha? Sudah 13 tahun?,"pikirku.
" Memangnya, bapak ga mau mencoba usaha yang lebih santai pak. Seperti buka kios klontong, counter hp, atau apalah, kan ga mungkin fisik bapak bisa terus dibawa kerja kek gini?" tanyaku.

" Pengenya sih, pengen dek, tapi saya belum berani, takut gagal", jawabnya sambil tersenyum dengan logat jawanya yang khas.
" Sudah 13 tahun lebih jualan masih belum berani juga ya pak?
" Iya dek, masih merasa takut-takut gimana.. gitu", jawabnya sambil memberi es krim kepadaku dan bersiap untuk pergi lagi.
" Oh, gitu ya pak. Ok makasih ya pak," ucapku sambil memberi uang.

Dari cerita ini kita mnengetahui, betapa tidak beraninya bapak tersebut untuk menjadikan hidupnya lebih layak, lebih santai ketika tua, dan tidak harus pergi berjalan berkilo-kilo, walaupun mengendarai sepeda, karena takut.

Aku mengambil kesimpulan bahwa berani itu tidak akan ada walaupun kita sudah punya pengalaman yang lama. Dalam hal ini keberanian membuka Usaha untuk menjadikan hidupnya lebih baik.

SO, TUMBUHKAN RASA BERANI ITU SEDINI MUNGKIN, KARENA ORANG YANG BERANI MEMBUKA WAWASANNYA, MENGEKSPRESIKAN GAGASANNYA, MEREALISASIKAN IDE-IDE CEMERLANGNYA, YANG AKAN MENCAPAI KESUKSESAN. TENTU JUGA HARUS BERANI MENGAMBIL RESIKO, BERANI CAPEK, DAN BERANI BERSUSAH-SUSAH MENGHADAPI COBAAN UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN ITU.

Semoga Bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar